Home Sweet Home…

Image

Aku sempat tertegun sekian detik setelah mendengar panjang lebar penjelasan dari temanku itu. Cerita kedua ponakannya yang beranjak remaja dan sulit diatur. Namun aku juga tidak bisa menyalahkan kedua orangtua nya. Permasalahan begitu kompleks, ruwet atau apalah namanya. Sungguh tidak bisa membayangkan harus menjalani hidup seperti itu.

Akan tetapi semua kejadian selalu berhikmah. Nah, saat ini aku ingin mencoba mengurai satu hikmah istimewa dari perbincangan dengan temanku itu.

Oya, menurutmu apa istimewa dan pentingnya rumah bagimu?? Sungguh pasti kita dapat menyebutkan berbagai alasan mengapa kita menganggap istimewa rumah yang kita tinggali. Ada mungkin yang berpendapat bahwa rumahku istimewa karena rumahku terpenuhi semua fasilitasnya, semua kebutuhan bisa tercukupi, nyaman dan membuat betah. Ada lagi yang menganggap rumah begitu istimewa karena dari sanalah lahir berjuta kenangan. Rumah menyimpan memori masa kecil yang indah hingga kita tumbuh dewasa. Rumah selalu penting bagi kita, tempat berkumpul keluarga, tempat pusara rindu berujung ..karena di sana ada umi, abi…ada adik, kakak..atau mungkin si pus malas yang suka tiduran di atas sofa..hehe..benar-benar kangen rumah jadinya..

Namun intinya satu, rumah itu seharusnya bisa menjadi tempat kembali. Rumah bukan sekedar bangunan fisik yang mewah dan lengkap fasilitas namun dingin tanpa kehangatan keluarga. Rumah seharusnya menjadi tempat kembali karena dari sana lah kita men-charge ulang energi kita yang low battery setelah berjibaku dengan kesibukan di luar rumah. Rumah sudah tentu menjadi tempat kembali, karena bukankah kita sedang membangun peradaban kecil kita di sana?? Ya bahkan seorang muslim mencitakan Rumah adalah Surga. Walau pasti tidak akan pernah mengalahkan istana di surga-Nya kelak…Hmm ya rumah adalah surga dunia..My home sweet home

Eits..tunggu dulu..ga semua rumah lho bisa jadi surga, dan ga semua home really sweet home. Apa aja kira-kira yang menentukan sebuah rumah itu layak sebagai tempat kembali?? Menurutku, pertama karena rumah membuat kita senantiasa dzikrulloh. Kita tidak lalai bahkan kita semakin mengingat Allah ketika berada di rumah. Kita tidak semakin futur bahkan kita giat beribadah saat tinggal di rumah. Rumah sebagai sarana pelepas penat dan lelah namun tidak melenakan kita terhadap kewajiban ibadah kepada Allah Azza Wa Jalla..Selanjutnya rumah kita adalah qurrota a’yun, rumah yang menyedapkan pandangan baik penataan secara fisik maupun kondisi personal yang tinggal di rumah tersebut. Rumah yang rapi, bersih dan tertata dengan baik niscaya menghadirkan ketenangan tersendiri bagi penghuninya. Apalagi di pekarangan tumbuh bunga-bunga segar atau ada kolam ikan kecil yang menghias sudutnya..sungguh pemandangan yang menyenangkan bukan?? Jadi tidak selalu rumah yang nyaman adalah rumah mewah dengan arsitektur modern, atau rumah dengan berbagai furniture mewah serta berkelas. Sungguh minimal sesuai standar rumah keluarga muslim..luas, ada kamar tamu, kamar anak laki-laki dan perempuan yang terpisah, tempat khusus ibadah dst..(hehe kok jadi mau bangun rumah). Itulah rumah yang menyedapkan pandangan dalam artian secara fisik.

Di sisi lain tidak cukup kriteria fisik terpenuhi, secara non fisik atau para penghuni rumah tersebut seharusnya bersikap dan berperilaku yang menyedapkan pandangan. Setiap penghuni rumah berwajah ceria, bertegur sapa dengan ramah, saling nasihat menasihati di antara anggota sungguh keluarga. Sungguh benar-benar menentramkan jika tinggal di rumah seperti ini. Rumah yang dirindukan untuk jadi tempat kembali, home sweet home… 

About sangpengkader

Semangat untuk lebih dari sekedar Luar Biasa
This entry was posted in Dapur Kami. Bookmark the permalink.

Leave a comment